Senin, 04 Mei 2009

MUHAMMAD MANUSIA BIASA YANG LUAR BIASA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah !

Marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara berusaha memahami dan mengimplementasikan atas segala apa yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Hanya dengan cara yang demikian keimanan dan ketaqwaan kita dapat bertambah meningkat . Adalah mustahil, bahwa keimanan dan ketaqwaan seseorang dapat bertambah tanpa pernah memahami dan mengimplementasikan ajaran (risalah) yang dibawa Rasulullah saw.

Jama’ah jum’ah as’adakumullah !

Bahwa sekarang ini kita masih berada dalam suasana bulan Rabi’ulawwal, bulan kelahiran Muhammad saw. Karena itu membicarakan sosok pribadi Muhammad saw. masih dipandang relevan dan aktual.

Bahwa Muhammad adalah seorang manusia biasa yang luar biasa, Muhammadun basyarun la ka al basyar.

Muhammad dikatakan manusia biasa karena beliau memang makhluk spesies manusia seperti halnya kita, punya nafsu, butuh makan, minum, pakaian, papan, dan seterusnya.

Dan, Muhammad dikatakan luar biasa karena, selain beliau diangkat oleh Allah menjadi Nabiyullah dan Rasulullah yang terakhir beliau diberikan Allah sebuah mu’jizat dan wahyu al Qur’an.

Sejak kecil hingga wafat, Muhammad saw. merupakan satu-satunya manusia yang memiliki banyak prestasi, keistimewaan maupun ke;uarbiasaan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan manusia sebelumnya, pada masanya, maupun pada masa sesudahnya, antara lain:

  1. Ketika menjelang dan saat beliau lahir, tampak beberapa hal yang luar biasa dan hal-hal ghaib yang asing-asing. . Alam semesta menyambut kelahiran beliau dengan penuh kesenangan:

Sebagai irhash bagi kenabiannya dan sebagai maklumat bahwa beliau adalah orang pilihan Allah Ta’ala, muncullah cahaya yang menerangi istana kaisar Syam/Syiria, menyinari pula lembah dan bukit tanah haram (Makah), istana kaisar di Madain menjadi retak beserta 14 menara yang tinggi, kerajaan Kisra binasa, api sesembahan kerajaan Persi menjadi padam, semua kejadian itu terjadi bukan karena kebetulan, tetapi karena kemunculan nur Muhammad saw. Nur Muhammad demikian sempurna dan mengalahkan cahaya mentari di siang hari maupun cahaya rembulan pada malam purnama. Gambaran ini dapat kita temukan dalam mutiara syair yang digubah oleh seorang sastrawan muslim yakni Syekh al Barzanji:

    • Terbitlah bulan purnama (Nabi Muhammad saw.) atas kami, maka samar-samarlah bintang-bintang karenanya.
    • Kami tidak pernah melihat ketampanan sepertimu, wahai wajah kegembiraan.
    • Engkau bagaikan matahari, engkau bagaikan bulan purnama, engkau cahaya di atas cahaya.
    • Engkau logam yang menjadi emas dan mahal. Engkau pelita dada.

Pada tahun kelahiran beliau pula, Allah menghacurkan simbol kedzaliman dan kebiadaban yakni Allah membinasakan melalui burung ababil terhadap bala tentara nasrani berkendaraan gajah yang dipimpin Abrahah yang hendak menghancurkan kota Makah & bangunan Ka’bah Baitullah.

Selain kejadian-kejadian di atas, masih banyak kejadian luar biasa, ghaib dan asing ketika Muhammad saw. lahir. Hal ini termuat dalam kitab Al Maulidun Nabawi yang ditulis sastrawan sekaligus ulama’ tenar yakni Syekh al Banzanji maupun kitab Hayat Muhammad karya Muh.Husein Haekal.

Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah SWT. !

Adalah hal luar biasa, Muhammad yang manusia biasa dan memiliki nafsu, ternyata sejak kecil hingga akhir hayatnya, beliau tidak pernah berbohong, selalu jujur dan berkepribadian luhur. Tidak satupun tingkah laku tercela yang dapat kita temukan atas pribadi beliau. Maka tidak berlebihan bahwa orang-orang Quraisy menganugerahkan gelar al Amin (orang dapat dipercaya) atas beliau ketika berusia 35 tahun, sebelum beliau diangkat menjadi Rasulullah saw.

  1. Muhammad saw. adalah seorang revolusioner dalam segala dimensi dengan berlandaskan satu paradigma yakni paradigma tauhid. Revolusi yang beliau lakukan multi dimensi dengan dikendalikan dan dituntun oleh wahyu al Qur’an. Risalah revolusinya terjamin kebenarannya, kesempurnaannya bahkan selalu dalam ridla Allah SWT.

    • Q.S. al Baqarah ayat 2:

“Kitab al Qur’an ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”.

    • Q.S. al Maidah ayat 3:

“Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridlai Islam itu menjadi agama bagimu”.

Jama’ah jum’ah jazakumullaahu ahsanal jaza’ !

  1. Bahwa Muhammad saw. adalah sang pembangun dan pengembang peradaban Islam berdasarkan persaudaraan, bukan perselisihan, perpecahan, apalagi permusuhan. Diantara buktinya adalah beliau telah melahirkan sebuah dokumen persaudaraan sekaligus dokumen politik yang monumental yakni Piagam Madinah Ketika khutbah pertama di Madinah Rasul saw. bersabda:

Barangsiapa yang dapat melindungi mukanya dari api neraka sekalipun dengan sebutir kurma, lakukanlah itu. Kalau itu pun tidak ada maka dengan kata-kata yang baik. Sebab dengan itu, kebaikan itu mendapat balasan sepuluh kali lipat”.

  1. Bahwa Muhammad saw. adalah seorang Rasulullah sekaligus pemimpin yang sarat dan sempurna kapasitas keteladanannya:

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan (model) yang baik bagimu yakni bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari akhir dan ia banyak menyebut Allah” (Q.S. al Ahzab; 21).

Meski demikian, beliau tidak mau menampakkan diri sebagai orang yang berkuasa, sebagai raja, atau sebagai orang istimewa, tidak pernah pula beliau meminta diistimewakan sebagaimana pemimpin-pemimpin di masa sekarang yang seringkali minta berbagai fasilitas keistimewaan. Sebagai pemimpin, beliau demikian appreiciated terhadap kepemimpinan yang limashalihi al mar’iyyah, artinya beliau mendahulukan kepentingan atau kemashlahatan umat daripada kesejahteraan pribadi. Maka tidak heran, Allah Yang Maha Terpuji memberikan pujian kepada beliau:

“Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung” (Q.S. al Qalam; 4).

Karena keagungan nama dan kepribadian beliau yang diakui oleh Allah SWT., jutaan bahkan milyaran bibir manusia (muslim) setiap hari mengucapkan/menyebutkannya dan akan terus mengucapkannya sampai akhir jaman. Setiap kali muadzin menyeru kepada makhluk beriman, jutaan insane beriman dari segenap penjuru menyemarakkannya dengan shalat untuk menghadap Allah, menyeru asma Allah menyebut pula nama Muhammad sang Nabi agung dan Rasul–Nya dengan penuh syahdu dan kerendahan hati.

Meski demikian, beliau tidak mau dipuja/dipuji dan diistimewakan. Hal ini beliau nyatakan sendiri melalui sabdanya:

“Jangan aku dipuja, seperti orang-orang Nasrani memuja anak Mariam. Aku adalah hamba Allah. Sebut saja hamba Allah dan Rasul-Nya”.

Muhammad saw. memang insane bak permata tunggal yang terpelihara dalam untaian kesempurnaan dan kemegahan. Hal ini terlukis dalam bait syair Syekh al Barzanji:

“Alangkah indahnya untaian kesempurnaan dan kemegahan sedangkan engkau padanya permata tunggal yang terpelihara”.

  1. Muhammad, sebagai Rasulullah membawakan sacred mission yakni untuk rahmatan lil’alamin dan kaaffatan linaas basyiran wa nadziira.

Untuk menjalankan sacred mission-nya ini beliau menegaskan rumusan misi-nya dengan begitu simpel, applicable, pragnanz (penuh makna), dan tidak berisi untaian kalimat yang utopis semata, tidak pula berupa rantaian kalimat yang sulit dipahami apalagi dilaksanakan, yaitu:

“Hanyasanya aku diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.

Jama’ah jum’ah jazakumullaahu khairan katsiira !

Sebagai akhir khutbah, khatib mengajak kepada kita sekalian, marilah kita pertambah rasa cinta dan ta’at kita kepada Rasulullah saw. beserta risalah yang dibawanya, untuk kemudian kita kenali, kita pahami, dan kita amalkan misi dan risalahnya, dalam rangka meningkat-sempurnakan keta’atan, keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT. Memberi petunjuk dan bimbingan kepada kita sekalian, aamiin !

Tidak ada komentar: