Senin, 04 Mei 2009

TERTOLAKNYA AMAL PERBUATAN

SEBELUMNYA INGAT:

HADITS YANG MENJELASKAN ORANG YANG MUFLIS (RUGI, TOMBOK)

DALI-DALIL TENTANG PENTINGNYA IKHLAS BERAMAL

Diriwayatkan dari Ibnu Mubarak:

Seseorang pernah meminta nasihat kepada Muadz bin Jabal terkait dengan hadits Rasul SAW. Maka Shahabat Muadz berkata: Aku pernah mendengar Rasul SAW. bersabda. Di saat akan melanjutkan abda Rasul, Muadz pun tiba-tiba nangis sesenggukan. Sambil mengusap air mata, Muadz pun menjelaskan sabda Rasul SAW. :

Hai Muadz (sabda Rasul SAW.), sungguh aku akan mengatakan sesuatu kepadamu, dan bila kamu hafal dan menjadikan pedoman perkataanku dalam hidupmu, niscaya sangat bermanfaat bagi pengabdianmu kepada Allah. Sebaliknya, jika kau abaikannya, niscaya amalmu akan sia-sia dan baru menyesalinya di hari kiamat.

INTISARI SABDA RASUL SELANJUTNYA SEBAGAI BERIKUT:

  1. Sebelum Allah ciptakan langit dan bumi, Allah ciptakan 7 malaikat penjaga dan juru kunci 7 buah langit. Setiap pagi dan sore amal perbuatan semua manusia dilaporkan oleh para malaikat pencatat amal melalui pintu-pintu langit (yang dijaga para malaikat juru kunci) tersebut. Para malaikat juru kunci akan selalu menerima dan memeriksa laporan amal dari para malaikat pencatat amal, melalui dialog (tanya jawab di antara mereka). Amal setiap manusia yang dilaporkan oleh para malaikat pencatat amal, hassilnya bermacam-macam, ada yang hanya sampai (berhenti) di pintu langit pertama, atau kedua, atau ketiga, atau keempat, atau kelima, atau keenam, atau ketujuh, atau hanya berhenti di hadapan Allah.
  2. Amal yang berhenti di pintu langit pertama: amal yang yang kelihatannya bersinar bagai sinar matahari dan disambut para malaikat pencatat menyambutnya dengan meriah. Tetapi oleh malaikat penjaga pintu langit pertama menolaknya, dan menyuruh malaikat pencatat agar amal itu ditamparkan ke wajah pelakunya, sebab pelakunya gemar menggunjing (ghibah).
  3. Amal shalih yang berhenti di pintu langit kedua: amal yang yang kelihatannya bercahaya berkilauan dan disambut para malaikat pencatat amal, serta para malaikat penjaga langit pertama menyambutnya dengan pujian dan dinyatakan sebagai tulus. Tetapi oleh malaikat penjaga pintu langit kedua menolaknya, dan menyuruh malaikat pencatat agar amal itu ditamparkan ke wajah pelakunya, sebab pelakunya mengamalkannya tak semata dipersembahkan kepada Allah, tetapi demi kepentingan dunia dan mencari wah dari orang lain (tafakhur).
  4. Amal shalih yang berhenti di pintu langit ketiga: amal shalih berupa shadaqah, shalat, dan puasa yang menebarkan cahaya yang menakjubkan. Sehingga oleh para malaikat pencatat amal, serta para malaikat penjaga langit pertama dan kedua menyambutnya dengan meriah. Tetapi oleh malaikat penjaga pintu langit ketiga menolaknya, dan menyuruh malaikat pencatat agar amal itu ditamparkan ke wajah pelakunya, sebab pelakunya mengamalkannya hanya menjaga gengsi (takabur).
  5. Amal shalih yang berhenti di pintu langit keempat: amal shalih yang memancarkan sinar yang gemerlapan di langit yang cerah,berupa membaca tasbih, shalat, puasa, haji, dan umrah. Sehingga oleh para malaikat pencatat amal, serta para malaikat penjaga langit pertama, kedua, dan ketiga menyambutnya dengan meriah, juga oleh pelakunya. Tetapi oleh malaikat penjaga pintu langit keempat menolaknya, dan menyuruh malaikat pencatat agar amal itu ditamparkan ke wajah pelakunya, sebab pelakunya mengamalkannya hanya karena menjaga ketinggian martabat pelakunya (ujub).
  6. Amal shalih yang berhenti di pintu langit kelima: amal shalih yang menebarkan cahaya yang menakjubkan. Sehingga oleh para malaikat pencatat amal, serta para malaikat penjaga langit pertama, kedua, ketiga, dan keempat menyambutnya dengan meriah. Tetapi oleh malaikat penjaga pintu langit kelima menolaknya, dan menyuruh malaikat pencatat agar amal itu ditamparkan ke wajah pelakunya, dan kemudian lemparkan pula tengkuk lehernya, sebab pelakunya mengamalkannya bukan semata dipersembahkan kepada Allah, tetapi karena dengki kepada orang lain yang mempelajari dan melakukan amal yang dimakud (karena promoi). Ia begitu benci bila ada orang lain dapat beribadah dengan baik. Lalu, ia pun meniru ibadah yang sama dan mengatakan kepada orang lain bahwa amal ibadah orang lain itu tak sebaik ibadah yang ia lakukan.
  7. Amal shalih yang berhenti di pintu langit keenam: amal shalih berupa shalat, puasa, zakat, haji, umrah, dan jihad yang menebarkan cahaya yang menakjubkan bagai cahaya sinar matahari yang panasnya tidak menyengat. Sehingga oleh para malaikat pencatat amal, serta para malaikat penjaga langit pertama sampai kelima menyambutnya dengan meriah dan memuji-mujinya. Tetapi oleh malaikat penjaga pintu langit keenam menolaknya, dan menyuruh malaikat pencatat agar amal itu ditamparkan ke wajah pelakunya, sebab pelakunya meyakini ada kekuasaan selain Allah, suatu saat enggan menaati perintah Allah, ia enggan mengasihi hamba-hamba Allah yang tertimpa mussibah, bahkan mengutuh dan menyalahkan mereka.
  8. Amal shalih yang berhenti di pintu langit ketujuh: amal shalih berupa shalat, puasa, shadaqah, jihad, wara’, dll. Amal itu menggemakan suara laksana gemuruhnya sekumpulan lebah yang beterbangan. Amal itu pun bercahaya bagai cahaya inar matahari di waktu pagi. Sehingga oleh para malaikat pencatat amal, serta para malaikat penjaga langit pertama sampai keenam menyambutnya dengan meriah, penuh ta’jub dan memuji-mujinya. Tetapi oleh malaikat penjaga pintu langit ketujuh menolaknya, dan menyuruh malaikat pencatat agar amal itu ditamparkan ke wajah pelakunya serta pukulkan amal itu keseluruh tubuh pelakunya, sebab pelakunya melakukan amal karena ingin dipuja-puja di kalangan fuqaha’, disebut-sebut oleh ulama besar dan agak kesohor namanya (amalan riya’).
  9. Amal yang berhenti di hadapan Allah SWT. yaitu amal halat, puasa, zakat, haji, umroh, akhalkul karimah, diam untuk menjauhi ucapan tak berguna, serta dzikir. Amalan ini oleh para malaikat penghuni langit ketujuh menjadi ta’jub, bahkan mereka ikut mengiringinya. Tetapi, setelah sampai di hadapan Allah, ditolak. Firman Allah: Hai para malaikat pembawa amal, dan seluruh malaikat yang mengiringi amal ini, kalian hanya dapat mengetahui amal hambaKu ini sesuai dengan pengetahuan kalian, Tetapi, Aku menilai amal iniberdasarkan “kata hati’ pelakunya. Ketahuilah, pelaku amal ini hatinya menghendaki bukan untukKu semata, namun dipersembahkan untuk selain diriKu (musyrik). Karena itu, Aku laknat pelaku amal ini. Kemudian, segenap malaikat pun ikut melaknati pelaku amal itu.
  10. Akhir membacakan hadits Rasul SAW. tersebut, sahabat Muadz pun menangis sejadi-jadinya.

Tidak ada komentar: